New Trik Pahami Kopling Pada Sepeda Motor unik - terbaru menarik ajib ada dari New Trik Pahami Kopling Pada Sepeda Motor unik.
Ilustrasi Kampas Kopling Suzuki Satria 120R (by: Alvin)
Fungsi kopling adalah sebagai pemutus dan penerus daya mesin ke transmisi motor. Ausnya kampas kopling motor biasanya ditandai dengan mesin kerja keras tapi motor tidak responsif atau jadi loyo. Itu terjadi dikarenakan antara kampas kopling dan plat kopling terjadi slip.
Rata - rata umur dalam pemakaian normal kampas kopling motor bisa capai 4 tahun sekali atau mencapai pemakaian 50.000 km. Namun kadang banyak dijumpai kasus keausan kampas kopling dalam jangka waktu 1 tahun atau hanya maksimal 30.000 km.
Keawetan kampas kopling juga dipengaruhi dengan karakter berkendara pemilik motor dan perawatan rutin kendaraan. Jika pemakaian motor dilakukan dengan cara kasar dan motor jarang di servis rutin, maka hal tersebut bisa terjadi.
Untuk mendeteksi kopling motor berfungsi dengan baik atau tidak, bisa dilakukan seperti di bawah ini.
Hidupkan mesin motor dengan posisi standar tengah motor. Kemudian tarik handle dan masukkan gigi satu. Jika roda belakang tidak berputar, berarti kopling tidak berfungsi atau bisa dikatakan daya mesin ke transmisi tidak sepenuhnya terputus.
Percobaan kedua,tarik handle kopling dengan penuh kemudian injak rem belakang. Jika mesin tetap menyala, berarti setelan kopling telah sempurna dan baik. Jika dalam pengujian di atas mesin motor langsung mati pada saat kendaraan berhenti, bisa dipastikan setelan kopling tidak tepat.
Ilustrasi Kampas Kopling Suzuki Satria 120R
Kinerja baik tidaknya kopling juga dipengaruhi oleh kualitas oli. Jika oli terlalu licin karena penambahan aditif oli, dapat mengakibatkan terjadinya slip pada plat kopling dan kampas kopling. Akhirnya daya mesin yang disalurkan ke roda kurang maksimal.Ada beberapa jenis kopling seperti kopling gesek, kopling fluida, kopling sentrifugal dan kopling magnet. Yang paling banyak digunakan oleh kendaraan bermotor adalah jenis Kopling Piringan (disk clutch) dan Kopling Sentrifugal. Kedua jenis kopling ini terbagi lagi menjadi kopling plat kering dan kopling plat basah.
Kopling ini terdiri dari beberapa kampas kopling dan plat kopling. Sebagai pemutus dan penghubung daya. Kopling jenis ini ditekan dengan bantuan per. Apabila per di tekan oleh tuas kopling, maka antara plat gesek dan plat kopling akan merenggang daya dari mesin ke transmisi terputus.
Kopling jenis sentrifugal bentuknya mirip kampas rem. Kopling ini bekerja apabila ada gaya sentrifugal dan kampas kopling akan menggesek mangkuk kopling (housing clutch). Kopling jenis ini biasanya banyak di pakai pada motor matik.
Ilustrasi kopling plat basah pada Suzuki Satria 120R
Sedangkan kopling plat basah adalah kopling yang plat-platnya direndam dengan minyak pelumas. Kopling jenis ini banyak digunakan oleh sepeda motor. Kelebihannya, kopling plat basah tidak cepat aus, karena dilumasi oleh oli. Namun kekurangannya, hambatan geseknya kurang sehingga tidak bisa memindahkan tenaga seefektif kopling kering. Apalagi bila di tambahkan bahan aditif, kopling bisa slip.
Berikutnya adalah kopling plat kering, jenis kopling plat-platnya tidak direndam oleh minyak oli. Umumnya digunakan pada mobil dan sepeda motor tua buatan Eropa. Kelebihannya, hambatan geseknya besar sehingga lebih efektif dibanding kopling basah dalam pemindahan daya. Kekurangannya, kopling kering cepat aus karena tidak terkena oli.
Post a Comment